Halaman

Tuesday, January 24, 2006

KAMAR ASMARA

Bila anda pada Hari Minggu, 22 Januari 2006 kemarin lusa tidak pergi kemana-mana dan sempat menyaksikan Liputan 6 sore pukul 18.00 WIB di SCTV mungkin anda akan terhenyak, geli & haru seperti yang saya rasakan pada saat itu, karena pada liputan terakhir ada sebuah liputan mengenai kamar asmara , yah....sebuah kamar yang dibuat khusus oleh relawan pengungsi banjir di Jember Jawa Timur untuk digunakan oleh pasangan suami istri yang ingin melepaskan hasrat biologisnya. Privacy benar-benar sangat sulit didapatkan oleh korban pengungsian. Miris sekali kita bila mendengar & melihat kenyataan yang terjadi dilapangan, hanya karena ingin melepaskan hasrat biologis kodrati para pengungsi tersebut dengan sangat terpaksa menggunakan kamar asmara tersebut, yang hanya beralaskan tikar kumal, tanpa bantal dan kasur yang empuk. Saya tidak dapat membayangkan betapa malunya sebenarnya mereka pada saat masuk serta keluar kamar bila selesai bercumbu, ratusan pasang mata akan melihat, yah minimal sepasang mata, karena bila mereka ingin menggunakan kamar tersebut harus meminta ijin telebih dahulu kepada tim relawan yang bertugas. Yah....mereka harus mengubur dalam-dalam rasa malu mereka....demi hasrat manusiawi....
Saya pernah merasakan bagaimana sulit & merananya hidup ditempat dan tenda pengungsian, saya & keluarga terpaksa hidup ditempat & tenda pengungsian karena rumah tempat kami tinggal dilalap si jago merah ( kebakaran ), saya mengalami hal tersebut hingga 4 kali, pertama terjadi pada tahun 1984, kedua 1987, ketiga 1992, keempat 1994 ( mudah2an yang terakhir ).
Tinggal di tempat & tenda pengungsian benar-benar suatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh saya, keluarga & pengungsi lain......
(h4ns2401)

3 comments:

  1. Anonymous08:32

    mas Hans,
    maaf ya kalo di blog org rasis (dewi apa sih namanya)..
    mas Hans rada tersinggung...
    sorry saya telat mengklarifikasi karna baru kembali lagi diblog itu...
    maksud saya bukan ke mas Hans...
    maksud saya, mas Hans udh ngejelas kan..
    bukan maksud menuduh mas hans sok suci atau apa..
    maaf saya nggak teliti menulis comment karna udh jenuh sama sidewi itu....
    ....
    saya berkomentar karna komen mas hans yg kayanya mereka melecehkan arti sara....
    sorry bgt ya..kalo jadi salah pahammm

    rahma
    sorry keluar dr topik...

    ReplyDelete
  2. kaget dan prihatin saya bacanya...itu beneran ya pak soal kebakarannya? smoga itu yang terakhir buat pak hans

    btw di kantor kita juga ada kamar asmara...tuh disebelah ruang direktur yang pintunya ditutup mulu. yang sering masuk situ sih acun...huehehhehe...

    ReplyDelete
  3. Ya gitu deh Yu...nasib kali ya...sampe ngalamin kebakaran 4 kali, gw cuma bisa ambil hikmahnya aja...mudah2an yang terakhir juga, sekarang yang tinggal disana ortu gw aja, sedangkan gw & adik gw dah misah alias dah tinggal di rumah sendiri2...

    ReplyDelete