Pagi ini sehabis mengantar anak pergi ke sekolah, aku langsung meluncur menuju kantor mengendarai si Blacky motor tungganganku...lihat dispedometer ternyata jarum bahan bakar hampir menyentuh garis merah ( E ), hal itu pertanda si Blacky sudah haus dan harus segera diisi ulang, aku masuk SPBU di Jl. Moh. Toha Tangerang, untuk mengisi bahan bakar.
Sudah hampir dua bulan sejak Desember tahun lalu si Blacky aku isi ulang dengan PERTAMAX bensin super produk pertamina yang sudah turun harga dari Rp 5.500,-/ liter menjadi Rp 5.000,-/ liter beda tipis dengan PREMIUM yang bersubsidi yaitu Rp 4.500,-/ liter, karena harga bensin super tidak terpaut jauh harganya dengan bensin bersubsidi, maka waktu itu aku pustuskan untuk mengganti bahan bakar si Blacky dengan bensin super PERTAMAX.
Tapi keenakanku memakai PERTAMAX rupanya hanya bertahan hampir dua bulan saja, karena ketika tadi pagi aku mau mengisi ulang, harga PERTAMAX sudah naik kembali menjadi Rp 5.300,-/liter, maka dengan sangat terpaksa aku urungkan niat untuk mengisi ulang dengan PERTAMAX tapi dengan PREMIUM kembali...memang bagi sebagian orang perbedaan Rp 800,-/liter tidak akan memberatkan berbeda dengan aku....
Aku memang masih memerlukan subsidi dari pemerintah...aku belum mampu untuk menggunakan bahan bakar non subsidi...tapi pemerintah dengan seenaknya selalu membuat aku pusing tujuh keliling dengan mengurangi bahkan mencabut subsidi yang jelas-jelas sangat dibutuhkan rakyatnya seperti.....aku.
Sesaat lagi kepusinganku pun akan bertambah dengan dinaikannya Tarif Dasar Listrik ( TDL )...pusing...pusing....pusingg..............
No comments:
Post a Comment