Halaman

Monday, March 13, 2006

Nyesek !!!

Guys...

Sabtu, 11 Maret 2006 kemarin gw & temen2 satu kantor mengadakan pertandingan PUTSAL, di STC Senayan melawan PT. Henan Putihrai ( HP ).

Dari awal kami udah sangat yakin banget bakal menang pertandingan, pada babak pertama kami bermain dengan pola menyerang, dengan pola ini ternyata memang membuahkan hasil dengan melesaknya 2 gol ke gawang lawan. Pada babak kedua Instruktur kami merubah beberapa posisi yang semula diterapkan pada babak pertama, dengan pola permainan bertahan. Tapi pola yang diterapkan ternyata gak membuahkan gol bahkan kami sempat kebobolan 1 gol pada menit2 awal, namun pola bertahan tetap dimainkan. Beberapa rolling pemain sempat dilakukan, namun tetap gak membuahkan gol. Yang membuat dada sesak terjadi pada menit krusial, kira2 1 menit sebelum pertandingan berakhir gawang kami kebobolan lagi, hasil menjadi imbang 2 - 2. Pertandingan 2 x 30 menit berakhir. Perpanjangan waktu 2 x 10 menit dilakukan, malah menjadi bumerang buat kami, karena pada perpanjangan waktu tersebut kami kebobolan kembali sebanyak 3 gol, hasil 2 - 5.

Nyesek....nyesek.......mungkin kalo pertandingan persahabatan aja gak jadi masalah berapapun skor yg dihasilkan, tapi ini adalah pertandingan yg memperebutkan hadiah, dan yang memenangkan pertandingan tersebut akan membawa hadiah sebesar Rp 20.000.000,- ( dua puluh juta rp ), gimana gak nyesek, padahal uang dah didepan mata, tinggal mempertahankannya beberapa menit aja, tapi gak berhasil, apa mau dikata....huhhh...huhuhh...!!!! padahal kalo menang lumayan buat pengganti bonus tahunan yang tahun ini gak keluar. Selain itu sales kami pun rugi Rp 21.000.000,- ( dua puluh satu juta rp ) hanya dalam waktu 20 menit, karena dia bertaruh dengan sales lawan Rp 7.000.000,-/gol dalam masa perpanjangan waktu. Tambah nyesekkkkkkkkkk.........!!!!!!!!!!!

Beberapa faktor penyebab kekalahan :
  1. Instruktur kaku, gak memperbolehkan pemain buat explore kemampuan ( pemain kalo disuruh bertahan gak diperbolehkan sama sekali buat maju kedepan, begitu sebaliknya padahal penyerang kita dah dikunci, bahkan gak bisa bergerak sama sekali, akibat pola bertahan, begitu ada serangan balik dilini depan gak ada pemain ).
  2. Rolling pemain gak dilakukan secara maximal ( 2 pemain cadangan full relax, gak bermain, karena Instruktur sepertinya hanya mengandalkan pemain inti, dan pemain cadangan tidak dipercaya buat bermain kalaupun bermain hanya beberapa saat aja ).
  3. Pemain inti udah kehabisan stamina ( padahal kalo rolling dilakukan secara maximal, minimal pemain inti bisa beristirahat sejenak buat memulihkan stamina, sementara pemain cadangan bisa explore kemampuan, dan kalaupun gak mampu explore minimal menutup pergerakan lawan ).
  4. Kurang latihan.

No comments:

Post a Comment